Brick training merupakan salah satu latihan penting yang tidak boleh diabaikan dalam persiapan race triathlon. Latihan ini bisa membantu tubuh kalian supaya dapat beradaptasi dengan transisi antar olahraga dan berbagai tantangan selama perlombaan. Di artikel kali ini, saya ingin berbagi informasi mengenal seputar brick training serta beberapa tips triathlon yang bisa teman-teman terapkan.
Brick training adalah latihan di mana dua jenis olahraga triathlon digabungkan secara berurutan, yaitu berenang dilanjutkan bersepeda lalu bersepeda diikuti dengan berlari. Istilah "brick" ini muncul karena transisi antar olahraga tersebut sering kali membuat tubuh terutama kaki terasa berat seperti batu bata. Oleh karena itu, latihan ini perlu dilakukan secara konsisten agar tubuh mulai terbiasa menghadapi transisi antar olahraga triathlon.
Bagi saya, brick training adalah pondasi penting dalam olahraga triathlon. Saat kalian beralih dari berenang ke bersepeda atau dari bersepeda ke lari, tubuh biasanya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan. Latihan ini bisa membantu teman-teman khususnya para atlet triathlon Indonesia supaya lebih cepat beradaptasi, sehingga transisi antar olahraga saat bertanding terasa lebih nyaman dan lancar.
Setelah mengenal apa itu brick training, saya ingin berbagi beberapa tips triathlon yang bisa kalian terapkan dalam latihan ini. Berikut beberapa di antaranya:
Bagi kalian yang baru memulai, jangan langsung memaksakan diri dengan jarak yang terlalu jauh. Sebaiknya mulai dengan jarak pendek seperti berenang 500 m lalu dilanjutkan bersepeda 10 km. Untuk sesi selanjutnya, cobalah untuk berlari sejauh 2 km. Seiring berjalannya waktu dan peningkatan kekuatan tubuh, teman-teman bisa menambah jarak latihan secara bertahap dan konsisten.
Untuk meningkatkan kecepatan transisi dalam triathlon, fokuslah pada latihan berpindah antar olahraga. Lakukan proses perpindahan berenang-bersepeda dan bersepeda-berlari secara teratur agar tubuh terbiasa melakukannya. Dengan latihan rutin dan persiapan yang matang, teman-teman bisa menghemat waktu saat transisi serta dapat memberikan performa terbaik saat bertanding.
Latihan di lingkungan yang menyerupai kondisi lomba bisa membantu tubuh kalian untuk menyesuaikan diri. Berlatihlah berenang di tempat perairan terbuka, kemudian bersepeda di jalan yang memiliki berbagai tantangan seperti berliku atau menanjak. Sesi berikutnya, carilah jalur berlari yang serupa dengan medan lomba.
Brick training biasanya memakan waktu yang lama, terutama ketika kalian sudah mulai menambah jarak latihan. Pastikan teman-teman selalu menjaga asupan nutrisi dan hidrasi yang cukup selama latihan. Cobalah mengonsumsi gel energi atau minuman elektrolit untuk tetap menjaga daya tahan selama olahraga triathlon.
Brick training bisa sangat melelahkan, terutama ketika melakukan transisi berenang-bersepeda atau bersepeda-berlari. Tetapi, jangan lupa untuk selalu pahami batas tubuh kalian. Jika muncul tanda-tanda kelelahan atau nyeri yang tak biasa, lebih baik berhenti sejenak dan lakukan pemulihan. Jangan sampai kalian memaksakan tubuh hingga mengalami cedera yang justru akan mengganggu persiapan lomba.
Nah, itu dia sedikit tips tentang brick training yang bisa jadi game changer buat teman-teman yang serius menekuni olahraga triathlon. Dengan latihan yang konsisten, saya yakin bahwa kalian bisa mencapai target atau hasil terbaik di hari perlombaan.
Semoga tips triathlon ini dapat bermanfaat bagi kalian semua. Selamat berlatih!
Connect with me!
Welem Tannasa - Penggiat / Atlet Triathlon Indonesia
Instagram: welemtan
Facebook: Welem Tan
Youtube: Welem Tan
Tik Tok: welem_tannasa
© Welem Tannasa | Website design by Monarchy Production